News Update :

Terpopuler

review http://jakarta-inside.blogspot.com on alexa.com

Ironis, Gereja Bersejarah Jakarta Utara Dipugar

Friday, March 2, 2012 4:39 PM


Pemugaran Gereja Tugu di Jalan Raya Tugu, Kelurahan Tugu, Cilincing, Jakarta Utara, dinilai justru merusak keaslian bentuk bangunan. Padahal gereja ini merupakan salah satu bangunan cagar budaya.

"Ketika merenovasi bangunan, mereka (kontraktor proyek) sudah diberitahu, tapi tetap saja membangun sesuai keinginannya," kata Tatik, seorang warga keturunan Portugis yang juga salah satu jemaat Gereja Tugu saat ditemui di Gereja Tugu kemarin.  

Karena kecewa berat terhadap pemugaran yang telah menelan biaya Rp500 juta itu, Tatik yang mewakili warga keturunan Portugis, menuntut pemerintah Jakarta segera mengembalikan bentuk bangunan itu seperti semula.

Menurutnya, perbedaan bangunan baru dengan yang lama sangat mencolok.

Bangunan yang diubah bentuk aslinya oleh kontraktor ialah kanopi, kisi-kisi lubang angin, dan pembongkaran tembok untuk pemasangan AC. “Kami tak perlu pakai AC, yang penting keasliannya harus dijaga.”

Perubahan desain dinilai melanggar Peraturan Daerah Nomor 9  tahun 1999 tentang Pelestarian dan Pemanfaatan Lingkungan. Dalam Perda itu disebutkan kegiatan berupa memugar atau mengubah bentuk/warna, mengganti elemen (bagian) dari bangunan merupakan cagar budaya serta lingkungan pekerjaan harus dengan izin gubernur, pemerintah, serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta.

Kepala Sub Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Utara, Nanik Ophir Yani, mengakui bangunan cagar budaya itu memang sudah seharusnya dilindungi.

Sayangnya, ia mengaku tak berwenang untuk menegur tindakan pemugaran yang telah mengubah bentuk aslinya itu. Sebab kewenangannya ada di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. (Sumber: VIVAnews)

Hian Thian Siang Tee: Klenteng Berumur 200 Tahun di Palmerah, Jakarta

3:48 PM


Setiap hari pulang dan pergi melewati Klenteng Thian Siang Tee setiap hari, membuat JakartaIns terbetik niat publikasikan tentang klenteng bersejarah tersebut. Beruntung, Vivanews, salah satu portal berita kenamaan telah lebih dulu menurunkan liputan yang berhubungan dengan rumah ibadah  tersebut. Berikut laporannya:
Harum wangi dupa menyeruak ke seluruh bangunan Klenteng Hian Thian Siang Tee yang terletak di Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat. Meski berada persis di belakang Pasar Palmerah yang setiap hari ramai, tapi suasana tempat ibadah ini tetap tenang dan khusyu.


Seperti dekorasi bangunan klenteng pada umumnya, dinding Hian Thian Siang Tee didominasi warna merah dengan relief naga melingkar di setiap tiang depannya. Hiasan aksara kanji terhias pada pintu masuk utama untuk menyambut pendoa yang datang.


Sejumlah lukisan khas dari China melengkapi halaman klenteng sebagai pelambang kerukunan keluarga antara kakek, anak dan cucu. Sedangkan di dalam ruang utama, diletakkan puluhan patung dan dewa utama, Hian Thian Siang Tee.


Ketua Pengurus Klenteng, Oey Seng Lie menjelaskan, tempat ini sudah berada persis di belakang Pasar Palmerah sejak pertengahan tahun 1800-an.


"Jadi usianya kira-kira sudah 200 tahun" ujar Oey kepada VIVAnews.com, Rabu 2 Februari 2011. Selama 200 tahun, kelenteng seluas 830 meter ini sudah mengalami sejumlah perbaikan.


Dari cerita turun-temurun, Klenteng Hian Thian Siang Tee awalnya dibangun seorang tuan tanah turunan Tionghoa. Seiring dengan pergantian tahun, pengelolaan klenteng juga berganti.


Kenang Oey, pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, klenteng ini kerap digunakan masyarakat sekitar untuk berlindung dari kejaran tentara penjajah. "Entah mengapa, waktu itu penjajah sungkan masuk dan berbuat kerusakan di klenteng ini" ujar Oey. Karenanya, klenteng ini dikenal sebagai tempat berlindung paling aman di kawasan Palmerah kala itu.


Banyak yang meyakini kalau klenteng dinaungi dewa pengobatan, Hian Thian Siang Tee yang merupakan dewa utama klenteng yang menjadi nama tempat ini. Karena itu, tidak heran jika orang yang sembahyang di klenteng ini kebanyakan memiliki harapan untuk meminta kesehatan dan keselamatan.


Sementara itu, ciri khas lain dari tempat ini terdapat ruangan khusus berisi dua undakan layaknya makam. Ruangan tersebut berada di sisi kiri ruang utama kelenteng.  "Ini bukan makam, tapi ada sejumput tanah yang diambil dari makam Surya Kencana yang konon dikenal sebagai ahli agama di Jawa Barat. Lalu kami buatkan persemayamannya di sini untuk kami doakan" ujar Oey.


"Kami juga mempersilakan saja pengunjung yang hendak berdoa di ruangan ini, terserah ritual ibadat seperti apa yang dilakukan" ujar Oey. Terkadang, ada beberapa masyarakat yang melakukan tirakat dan berdoa di ruangan ini.


Di klenteng ini, Oey menceritakan kalau setiap tahun, ada tiga perayaan besar yang digelar. Yaitu, perayaan tahun baru Imlek di bulan pertama, hari ulang tahun dewa utama di bulan ketiga dan ritual sembahyang arwah di bulan ketujuh. 


"Untuk pembagian sembako bagi masyarakat sekitar biasanya kami lakukan pas ritual sembahyang arwah" tandas Oey. 


Sepanjang pekan ini, pengurus klenteng sudah melaksanakan ritual pembersihan sarana peribadatan, seperti meja persembahan dan patung-patung dewa yang terdapat di ruang utama klenteng. Sebanyak 150 lampion sudah menghiasi langit-langit teras seluas 830 meter persegi.


"Lampion-lampion itu persembahan dari para jemaat yang menaruh harapan di tahun baru" ujar Oey.


Selain hiasan lampion, puluhan lilin imlek besar untuk prosesi peribadatan juga sudah tersedia di halaman, bersama dengan sajian untuk para dewa.


Puncak perayaan Imlek di kelenteng berlantai tiga ini biasanya dilaksanakan pada jam 00 malam tadi, tepat pergantian tahun penanggalan Tionghoa yang jatuh pada tanggal 3 Februari 2011 penanggalan nasional. (Gbr: Koprol)

At Taibin: Masjid yang Menjadi Oase di Tengah Jakarta

3:25 PM


Kota Jakarta dikenal sebagai kota industri dengan segala aktivitas penduduknya yang sangat padat.  Suasana serupa kita terlihat di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Daerah tersebut dipenuhi sejumlah apartemen dan perkantoran. Lalu lalang pengguna jalan, penduduk, dan para pekerja, menjadi pemandangan sehari-hari.

Di tengah keramaian tersebut, hadir sebuah tempat sederhana, sebuah peninggalan budaya Islam Nusantara bernama Masjid At Taibin. At Taibin merupakan salah satu masjid tua di Jakarta. Secara harfiah, At Taibin berarti 'Tempat Orang Bertaubat.'

At Taibin mampu menjadi penyejuk di tengah padat dan penatnya Kota Jakarta. Setiap hari, khususnya siang hari yang terik, puluhan umat Islam berhenti sejenak dari aktivitasnya untuk menunaikan ibadah salat di sana. “Mereka yang kerap ke sini adalah sopir taksi, sopir angkutan umum, karyawan kantor, pegawai negeri, dan masyarakat umum,” kata Ayub Abdullah, Pembina Yayasan At Taibin, Kamis 4 Agustus 2011.

Saat Ramadan, jumlah pengunjung At Taibin bertambah. Pengurus masjid pun membuat sejumlah program melengkapi kebutuhan spiritualitas jamaah, seperti ceramah agama seusai salat fardu, dan kultum menjelang salat tarawih dan salat subuh. Selain itu, selama bulan Ramadan, mereka menyiapkan acara buka puasa bersama, menggelar bakti sosial menjelang Hari Raya Idul Fitri, dan santunan kepada anak-anak yatim.

Berdasarkan penuturan Ayub, Masjid At Taibin didirikan oleh sejumlah pedagang sayur di Pasar Senen dan penduduk setempat sekitar 1815. Awalnya, masjid ini bernama Masjid Kampung Besar. Namun tahun 1950-an namanya berganti menjadi Masjid Imroni'ah. Baru pada tahun 1970-an, namanya diganti lagi menjadi At Taibin. Pada tahun 1980-an, atau sekitar dua abad setelah berdirinya, masjid ini berhasil diselamatkan dari pembongkaran Segi Tiga Senen.

“Ketika itu kami melakukan perlawanan dan penolakan. Alhamdulillah, Gubernur saat itu secara diplomatis mendukung langkah kami. Dia mengatakan boleh dibongkar asal disetujui oleh alim ulama setempat,” kisah Ayub.

Ia bercerita, At Taibin dahulu menjadi pusat perjuangan pejuang kemerdekaan melawan Belanda. Para ulama mengkoordinir masyarakat dan penduduk setempat melalui dakwah dan kegiatan-kegiatan keagamaan di masjid tersebut. Hal itu, kata Ayub, sesuai dengan apa yang dilakukan Rasulullah semasa hidup. Di masanya, Rasulullah menjadikan masjid sebagai pusat berkumpul dan berdakwah.

Bangunan Masjid At Taibin tidak terlalu besar. Luasnya sekitar 15 x 25 m atau 1150 meter persegi, masjid ini dapat menampung puluhan orang. Masjid ini disangga oleh empat tiang berjejer lurus terbuat dari kayu jati hitam dengan hiasan kaligrafi di luarnya. Menurut Ayub, hiasan kaligrafi itu adalah tambahan baru, sedangkan kayu jati di dalamnya masih asli sejak masjid pertama didirikan.

Selain tempat beribadah, Masjid At Taibin juga memiliki sejumlah fasilitas sosial lain seperti lembaga pendidikan sederhana untuk anak-anak, baitul mal, dan koperasi simpan pinjam. “Masjid ini adalah tempat berteduh dan beribadah kepada Allah. Bagi kami, masjid ini memiliki arti penting dalam berdakwah dan mengamalkan ajaran Islam,” ujar Ayub. (Sumber: Vivanews).

Fly Over Bernilai 100 Miliar Mulai Dibangun di Pulo Gebang

3:01 PM


Dinas Pekerjaan umum DKI Jakarta, mulai melakukan pekerjaan pembuatan jalan layang yang mengakses dari jalan tol lingkar luar Jakarta menuju Terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta Timur. 

Menurut Kasie Simpang Tidak Sebidang Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Heru Suwondo, proyek pelaksanaan pembangunan jalan layang yang dikerjakan PT Pembangunan Perumahan (PP) memakan anggaran pembuatan sebesar Rp113 miliar, dan membutuhkan waktu sekitar 10 bulan. 

Lebar Fly over sekitar 8,5 meter persegi, dengan panjang on ramp 565,40 meter dan off ramp 432 meter persegi.

"Yang dibangun itu bentuknya seperti kupingan karena berupa setengah lingkaran," kata Heru.

Jalan layang ini hanya dikhususkan bus untuk keluar masuk terminal. Untuk kendaraan pribadi tidak dibolehkan melintasi jalan layang ini.

"Fly over ini sifatnya ekslusif karena hanya boleh dilintasi bus yang keluar masuk dari Terminal Pulo Gebang menuju jalan tol atau sebaliknya," ujar Heru.

Selain itu, Dinas Pekerjaan umum  juga melakukan pelebaran jalan untuk akses keluar tol lingkar luar Jakarta di sisi barat jalan tol, tepatnya di Jalan Stasiun Cakung.

Pelebaran jalan dimulai dari jembatan Kanal Banjir Timur, lebarnya sekitar 8 meter dengan panjang sekitar 300 meter, pelebaran ini sejajar dengan eksisting yang ada.

Jalan ini merupakan akses keluar bus dari jalan tol menuju ke fly over, dan akses keluar tol ini boleh dilintasi semua kendaraan, termasuk kendaraan pribadi.

"Namun khusus kendaraan pribadi, setelah keluar tol, harus langsung menuju jalan eksisting, yakni Jalan Sumarno, sedangkan bus langsung naik ke jalan layang untuk menuju terminal," katanya. (Sumber: Vivanews)

The Face of Jakarta Over the Past 12 Years in A Book

11:50 AM


Compiling events that occurred during the last 12 years, Data Fakta Jakarta (Factual Data about Jakarta) helps anyone who is interested, to get to know more about Jakarta and understand the city better.


The 384-page book, written by 17 contributors, reflects a participatory approach and, thus, it is subjective. 

“[The book] upholds an open subjectivity and communicative style,” the introduction of the book reads. 

The book serves to record collective memory, which could become a reliable source for Jakarta residents wanting to improve and conserve the city. 

“Those who want to prevent this city from deteriorating, they must first equip themselves with accurate information about the city, so that they can know what to do,” Marco Kusumawijaya, director of the Rujak Center for Urban Studies (RCUS), the book’s publisher, said at the book’s launch on Wednesday. 

Data Fakta Jakarta is divided into chapters that inform readers about major events in the city from 1998 to 2010, exploring some of the city’s problems and the efforts taken to try to tackle them.

The first chapter of the book is dedicated to the bloody May 1998 tragedy that marked the beginning of the so-called reformasi (reformation) era. 

“We decided to begin the book with 1998, as that year was the turning point for everything. We wanted to look at the changes in our Jakarta since then, although nothing much has changed,” Marco said. 

The book also explores one of the major problems in Jakarta, transportation, from many perspectives, including the fares, the internal condition of local transportation companies and the pollution different forms of transportation produce. 

And as the information is delivered in simple graphics, it is easy for readers to understand the issues. 

Readers will also find of interest the section that allows them to flash back a little with a brief history on all the kinds of public transportation used in the city over the years, starting with the tram; oplet (small bus); helicak (auto pedicab); kancil (four-wheeled mini taxi); to the ojek (motorcycle taxi). 

Data Fakta Jakarta also talks about another of the city’s major problems — flooding. 

The chapter about the floods in Jakarta explains the roots of the problem along with the measures that have been taken by successive administrations to try and solve it. 

Two of Jakarta’s worst floods are detailed, and include the various approaches that Jakarta residents took when facing the disasters. 

It is not only the city’s seemingly insoluble problems that are highlighted in the book; there are also stories about the trends that have been started within civil society.

During the past 12 years, the city has witnessed the emergence of public spaces dedicated to holding many kinds of art exhibitions and festivals. The book says that the Jakarta International Film Festival and the birth of the Ruang Rupa art community are events that indicate the fast development of art in Jakarta. 

Other trends include the burgeoning number of internet cafés; the latest habit of people hanging out in convenience stores and malls; the development of independent cities; and the boom of social media that is supported by easy access to the Internet.

The publisher has printed 1,000 initial copies of the book, which are available at no cost, from: info@rujak.org.

Jakarta, Sejarah dan Beberapa Fakta Tentangnya

11:25 AM

Jakarta merupakan Ibukota Republik Indonesia, sebuah negara kepulauan dengan sekitar 13.000 pulau dan penduduk lebih dari 200 juta jiwa. Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kebhinekaan dalam suku bangsa, bahasa, budaya, serta adat dan agama. Kebhinekaan tersebut tercermin pula di ibukota negara, Jakarta. Jakarta- yang dewasa ini berpenduduk hampir sepuluh juta jiwa – merupakan salah satu kota di Asia yang paling sering dibicarakan dengan berbagai alasan yang wajar. 


Jakarta telah berkembang secara luar biasa dan akan berada pada kedudukan terdepan dan bertanggungjawab di Asia pada dasawarsa-dasawarsa mendatang. Jakarta mempunyai kedudukan khas, baik sebagai ibukota negara maupun ibukota daerah swatantra. Jakarta juga merupakan pusat kegiatan sosial dan budaya dengan berbagai sarana terbaik di Indonesia dalam bidang pendidikan, budaya, olah raga, dan kesehatan. Jakarta merupakan gerbang utama Indonesia. Letaknya yang strategis di Kepulauan Indonesia, menyediakan layanan angkutan darat, udara, dan laut terbaik di Indonesia.
Bangunan monumental di Jakarta antara lain Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia, dan Monumen Nasional (Tugu Monas). Sekretariat ASEAN juga berkedudukan di Jakarta. Kota ini memiliki bandar udara internasional Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma serta pelabuhan Tanjung Priok; transportasi juga didukung oleh bus dalam kota dan kereta api komuter.

Ekonomi

Perekonomian masih sangat tergantung pada sektor layanan finansial, perdagangan, dan manufaktur. Layanan finansial menyumbang 23% dari PDB Jakarta di tahun 1989. Industri manufaktur didiversifikasikan menjadi sektor industri elektronik, otomotif, bahan kimia, teknik mesin dan ilmu biomedis. Jakarta adalah kota termewah dan tersibuk di Indonesia. Pada tahun 2009, 13% dari populasi memiliki pendapatan per kapita mencapai US$ 10.000 (Rp 108.000.000)

Administrasi

Secara resmi, Jakrta bukanlah sebuah kota, tetapi sebuah provinsi dengan status istimewa sebagai ibukota Indonesia. Jakarta memiliki administrasi seperti provinsi lainnya di Indonesia. Sebagai contoh, Jakarta dipimpin oleh gubernur bukan oleh walikota dan dibagi menjadi beberapa subwilayah dengan sistem administrasi masing-masing. Jakarta, sebagai provinsi, dibagi menjadi 5 kota, setiap kota dipimpin oleh walikota, dan sebuah kabupaten yang dipimpin oleh bupati.

Pada Agustus 2007, Jakarta menyelenggarakan pemilihan gubernur langsung untuk pertama kalinya. Pemilihan tersebut dimenangkan oleh Fauzi Bowo. Gubernur-gubernur sebelumnya diputuskan oleh DPRD. Terobosan ini merupakan bagian dari arahan desentralisasi dari pemerintah pusat yang memperbolehkan pemilihan langsung di beberapa daerah.

Daftar kota di Jakarta:
• Jakarta Pusat (populasi 889.448 jiwa)
• Jakarta Timur (populasi 2.391.166 jiwa)
• Jakarta Utara (populasi 1.445.623 jiwa)
• Jakarta Selatan (populasi 2.001.353 jiwa)
• Jakarta Barat (populasi 2.093.013 jiwa)
• Kabupaten Kepulauan Seribu (populasi 18.644 jiwa)

Budaya

Jakarta memiliki beberapa pusat pertunjukan kesenian seperti Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini, Gedung Kesenian Jakarta di dekat Pasar Baru, Balai Sarbini di Plaza Semanggi, Pasar Seni di  Ancol, dan pertunjukan seni tradisonal di paviliun provinsi di Taman Mini Indonesia Indah. Musik tradisional sering diperdengarkan di hotel berbintang, termasuk pertunjukan wayang dan gamelan. Penampilan Wayang Orang dapat disaksikan Wayang Orang Bharata dekat terminal bus Senen.
Sebagai pusat kegiatan ekonomi dan politik di Indonesia, Jakarta menarik banyak orang untuk berurbanisasi dan berimigrasi. Banyak dari para pendatang tersebut berasal dari berbagai tempat di Pulau Jawa, membawa serta dialek dari daerah asal masing-masing, makanan tradisional, dan kebiasaan daerah masing-masing.

Untuk mengetahui budaya Betawi dengan lebih baik, kita dapat mengunjungi agen wisata dan meminta tur ke “Institusi Budaya Betawi” atau langsung mengunjungi paviliun Jakarta di Taman Mini Indonesia Indah yang sering menampilkan upacara adat Betawi seperti upacara pernikahan, prosesi khitanan, upacara akikah, dan lain-lain.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, etnis Betawi mulai terbentuk pada abad ke-19 yang merupakan campuran dari berbagai ras, suku, dan budaya. Budaya Betawi sekarang ini memiliki ciri tersendiri tetapi tidak lepas dari pengaruh budaya lain. Tanjidor merupakan orkes yang banyak dipengaruhi budaya Belanda. Begitu juga dengan gambang kromong dan tari Cokek yang dipengaruhi oleh keberadaan pedagang kaya dari Cina di masa lalu. Tari Cokek juga menunjukkan pengaruh Bali dalam gerakan penarinya dan gaya bermain gamelan yang mengiringi tari Cokek. Gaya bermain gamelan tersebut juga dilakukan untuk mengiringi pertunjukkan wayang kulit Betawi. Komunitas berbahasa Portugis juga meninggalkan jejak keseniannya pada lagu-lagu Keroncong Tugu antara lain Nina Bobo, Kaparinyo, dan Kroncong moritsko. 
Kehadiran suku Jawa sejak abad ke-17 juga telah meninggalkan jejak dalam musik, tari, dan teater Betawi. Wayang Kulit Betawi dan Lenong merupakan contoh dari pengaruh tersebut. Pengaruh yang paling dominan dalam budaya Betawi adalah Islam, yang merupakan agama mayoritas yang dianut Orang Betawi. Orkes Rebana, Orkes Gambus, Tari Zapin adalah bentuk kesenian Betawi yang dipengaruhi Islam. Kesenian tradisional Betawi traditional dikembangkan dan diterima dengan baik oleh masyarakat. Sebagai contoh, drama tradisional seperti Lenong dan Topeng Blantik; tari tradisional seperti Tari Topeng, Ondel-ondel, Ronggeng Topeng, dan lain-lain; kesenian musik tradisional seperti Sambrah, Rebana, Gambang Kromong, Tanjidor, dan wayang kulit Betawi yang menggunakan dialek Melayu-Betawi.

Transportasi

a1n7gpn0
Di DKI Jakarta, tersedia jaringan jalan raya dan jalan tol yang melayani seluruh kota, namun perkembangan jumlah mobil dengan jumlah jalan sangatlah timpang (5-10% dengan 4-5%).
Menurut data dari Dinas Perhubungan DKI, tercatat 46 kawasan dengan 100 titik simpang rawan macet di Jakarta. Definisi rawan macet adalah arus tidak stabil, kecepatan rendah serta antrean panjang. Selain oleh warga Jakarta, kemacetan juga diperparah oleh para pelaju dari kota-kota di sekitar Jakarta seperti Depok, Bekasi, Tangerang, dan Bogor yang bekerja di Jakarta. Untuk di dalam kota, kemacetan dapat dilihat di Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, Jalan Rasuna Said, dan Jalan Gatot Subroto terutama pada jam-jam pulang kantor.
Pemda DKI telah menghadirkan layanan transportasi umum yang dikenal sebagai TransJakarta menggunakan bus dan halte yang berada di jalur khusus. Koridor Busway yang ada di Jakarta adalah sebagai berikut.
Untuk mendukung laju mobilitas penduduk, Jakarta membangun sejumlah jalan tol yaitu Tol Dalam Kota, Tol Lingkar Luar, Tol Bandara, serta ruas tol Jakarta-Cikampek-Bandung, Jakarta-Bogor-Ciawi, dan Jakarta-Merak, yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di sekitarnya. Selain itu, juga sedang dibangun ruas tol dalam kota yang menghubungkan Bekasi Utara-Cawang-Kampung Melayu. Pemerintah juga berencana membangun Tol Lingkar Luar tahap kedua yang melingkar dari Bandara Soekarno Hatta-Tangerang-Serpong-Cinere-Cimanggis-Cibitung-Tanjung Priok.
Pemda juga sedang membangun dua jalur monorel yairu Green Line dan Blue Line, namun pembangunan monorel ini tidak berjalan lancar dan sering terhenti akibat berbagai masalah yang masih dihadapi konsorsium pembangunnya, PT Jakarta Monorail. Proyek ini diberi nama Monorel Jakarta. Pemerintah Daerah DKI Jakarta juga tengah mempersiapkan pembangunan kereta bawah tanah (subway) yang dananya diperoleh dari pinjaman lunak negara Jepang. Pembangunan sarana transportasi bawah tanah ini akan dilaksanakan mulai tahun 2008. Untuk lintasan kereta api, pemerintah sedang menyiapkan jalur ganda pada jalur lintasan kereta api Manggarai-Cikarang. Selain itu juga, saat ini sedang direncanakan untuk membangun jalur kereta api dari Manggarai menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng. Semua pembangunan jalur kereta api ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2010.
bandara
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) adalah bandara utama Jakarta dan merupakan pintu masuk utama di Indonesia. Bandara tersebut digunakan untuk pesawat komersil dan privat yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota lain di Indonesia dan di dunia. Soekarno-Hatta merupakan bandara tersibuk di Indonesia. Bandara ini melayani penumpang dengan tiga terminal.  Bandara lainnya adalah Bandar Udara Internasional  Halim Perdanakusuma (HLP) yang biasanya melayani penerbangan presidensial dan privat. (Sumber: TradeExpo)

Menara 100 Lantai di Jakarta?

11:17 AM


Setelah menyelesaikan penerbitan saham baru (rights issue) pada semester I-2012, PT Adhi Karya Tbk (Adhi) berencana membangun menara yang memiliki 100 lantai dengan lokasi di Jakarta.
Pokoknya, setelah rights issue mereka 1/8, Adhi 3/8 langsung bangun Menara Kebanggaan Indonesia. -- Dahlan Iskan

Hal ini diungkapkan Menteri BUMN Dahlan Iskan saat ditemui di Kementerian BUMN, Senin (14/11/2011) malam. Ia menyebut menara 100 lantai itu akan menjadi Menara Kebanggaan Indonesia sebab ketinggiannya yang luar biasa.

"Pokoknya, setelah rights issue mereka (1/8) Adhi (3/8) langsung bangun Menara Kebanggaan Indonesia," tutur Dahlan tanpa menyebutkan lokasi berdirinya menara tersebut.

Pembangunan menara ini, kata Dahlan, akan menggunakan aset pemerintah yang tidak produktif berupa lahan. Saat ini, lahan tersebut masih dikuasai oleh Kementerian Keuangan dan akan diserahterimakan kepada Adhi untuk penggarapannya.

"Serah terima tanah dulu yang ada di Menkeu, rights issue, baru bangun Menara Kebanggaan itu," tuturnya menerangkan.

Dalam penggarapannya, Dahlan menyerahkan tanggung jawab penuh kepada Adhi Karya, mulai dari mencari rekan bisnis hingga pendanaannya. "Ini kan lebih ke aksi korporasi. Jadi semuanya biar Adhi yang pikirkan," selorohnya.

Menyoal kemungkinan menara itu akan ditempati oleh perusahaan BUMN yang berdomisili di luar Pulau Jawa, Dahlan menepisnya. Ia menegaskan bahwa menara ini akan bersifat komersial.

"Bukan itu. Ini nantinya lebih ke komersial, tidak ada wacana seperti itu," katanya.

Sebelumnya, mantan Menteri BUMN Mustafa Abubakar telah menerima rancang bangun BUMN Tower dari dua pengusaha papan atas, Ciputra dan Tommy Winata, hingga BUMN Konstruksi. Bahkan, Ciputra dan Tommy Winata sudah menawarkan pembangunannya dengan lima dan empat menara.

BUMN Tower merupakan megaproyek setinggi 600 meter di kawasan kompleks Kemayoran, Jakarta. (Sumber: Kompas Forum).

10 Cara Wisata Murah

10:47 AM


Apakah Anda suka jalan-jalan tapi tidak ingin menghabiskan uang tabungan yang telah lama dikumpulkan? Anda harus membaca sepuluh tip di bawah ini. Mengambil dari kanal perjalanan laman CNN.com, tip berikut akan memberi bocoran kepada Anda cara menghemat uang selama liburan.

1. Sewa rumah, bukan hotel
Biaya akomodasi seperti menyewa kamar hotel merupakan satu bagian yang memerlukan biaya besar dalam sebuah perjalanan atau liburan. Dan untuk menekan biaya ini, ada baiknya Anda memesan sebuah rumah atau apartemen. Melalui situs HomeExchange.com dan HomeLink.org Anda bisa memilih rumah yang akan ditempati di negara atau kota tujuan.

Tapi waktu Anda menempati rumah itu, tempat tinggal Anda juga akan dihuni si empunya rumah tadi. Jadi Anda bertukar rumah dengannya. Memang tanpa biaya, namun Anda harus siap orang asing tinggal di rumah Anda.

2. Pakai strategi kala memesan tiket pesawat
Kalau lokasi liburan mengharuskan Anda menumpang pesawat, ada baiknya memesan tiket penerbangan pada Senin malam atau hari Selasa. Karena di dua waktu itu perusahaan maskapai melepas tiketnya dengan harga termurah. Sedangkan jika Anda tidak pergi sendiri, seyogyanya pemesanan tiket tidak dilakukan dalam satu waktu, melainkan secara terpisah.

Kata CNN.com, kalau tiket dipesan bersamaan, sistem pemesanan akan mencarikan bangku sederet yang mampu menampung Anda dan rekan perjalanan. "Bisa jadi kursi yang ditemukan sistem bukan berharga murah," tulis CNN.com. Karena itu ada baiknya Anda memesan satu tiket dulu, kemudian baru membeli tiket lainnya.

3. Menjauhi lokasi wisata utama
Biasanya, sebuah tempat wisata yang terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan akan mematok harga tinggi ke para pengunjungnya. Nah, untuk menekan pembiayaan, ada baiknya Anda memilih lokasi wisata yang tidak begitu populer tapi tetap bagus. Misalnya alih-alih main ke Venesia, Italia, Anda mendatangi Kota Lviv di Ukraina. 

Di tempat seperti ini Anda bisa lebih menggali banyak hal yang belum dijamah wisatawan lainnya.

4. Tekan pengeluaran yang perintilan
Saat liburan, beberapa wisatawan kerap mengabaikan masalah asuransi, biaya roaming telepon, ataupun biaya transaksi dengan kartu kredit. Padahal dari tiga hal itu Anda bisa menekan pengeluaran yang kesannya kecil tapi berdampak besar.

Misalnya saja ada perusahaan asuransi yang akan memberikan diskon 15 persen bagi wisatawan yang mau menggunakan helm saat bermain ski es. cek juga fasilitas dari kartu kredit HSBC dan Citibank yang sering menawarkan asuransi perjalanan gratis. Sedangkan untuk telepon atau internet, Anda bisa menggunakan nomor lokal di negara setempat dan menggunakan jaringan Wi-Fi. Sehingga Anda tidak harus merogoh banyak uang untuk komunikasi dengan keluarga dan teman.

5. Bandingkan harga dan cari diskonan
Sebelum memutuskan penerbangan, hotel, atau mobil yang akan Anda gunakan, ada baiknya bandingkan dahulu harganya dengan toko sebelah. Tujuannya agar Anda bisa mendapat barang bagus dengan harga terjangkau. Setidaknya Anda mempunyai pilihan sebelum menetapkan fasilitas apa yang akan digunakan.

6. Gunakan situs pemesanan
Bila ingin memesan kamar hotel, Anda bisa melakukannya jauh-jauh hari melalui pelbagai situs pemesanan di Internet. Misalnya Hotels.com, HotelPlanner.com, Agoda.com, atau booking.com. Melalui situ itu, Anda tidak hanya dapat memesan kamar yang sesuai pendanaan, tapi bisa meraih sejumlah hadiah atau potongan harga.

Contohnya Hotel.com memberi bonus satu malam menginap jika si pelanggan memesan kamar selama 10 hari, atau Agoda.com yang menawarkan poin setiap pemesanan kmar. Dan nantinya poin itu bisa ditukar untuk pembelian selanjutanya.

7. Mendaftar sebagai anggota maskapai tertentu
Terkadang hotel, maskapai, dan tempat penyewaan mobil memberikan formulir keanggotaan bagi pelanggannya. Jika Anda mendapat fomulir itu, tidak usah segan atau malas untuk mengisinya. Sebab biasanya perusahaan perjalanan banyak memberikan pelayanan atau fasilitas gratis bagi anggotanya. Kalaupun tidak, Anda akan mendapat sejumlah poin tiap menggunakan fasilitas perusahaan terkait. Lagi-lagi poin itu bisa Anda tukar di kemudian hari untuk mendapat potongan harga.

8. Jangan menggunakan agen perjalanan
Selain membawa buku panduan perjalanan mengenai suatu lokasi wisata, ada baiknya Anda menghindari agen perjalanan. Karena biasanya para agen itu akan mematok harga tinggi untuk menjadi pemandu Anda. Kalau memang membutuhkan seorang pemandu, Anda bisa meminta bantuan atau menyewa penduduk setempat. Lalu di mana Anda bisa mencari pemandu lokal, jawabannya ada di Localguiding.com. Dengan pemandu lokal, Anda tidak perlu merogoh duit banyak untuk pembayarannya. cukup memberikan sejumlah tip yang biasanya tidak terlalu tinggi.

9. Cari kupon perjalanan
Sebelum memesan pesawat yang akan Anda tumpangi, coba periksa dulu kupon perjalanan yang biasanyaa tersedia di situs perjalanan. Kalau Anda membuka PromotionalCodes.com, di bawah kategori "penerbangan" biasanya ada penawaran diskon 10 persen untuk tiket Emirates atau potongan 70 persen saat parkir di bandara. 

10. Berbagi kendaraan
Misalnya Anda mendatangi Eropa, Amerika, atau Australia dan berminat melakukan perjalanan darat selama di sana, ada baiknya berbagi kendaraan dengan wisatawan lainnya. Melalui situ mitfahrgelegenheit.de dan roadsharing.com, Anda dapat bertemu dengan wisatawan lain yang sama-sama memerlukan kendaraan dan ingin membaginya. Jadi Anda dan mereka bisa berjalan bersama dengan mobil sewaan dan harga patungan. 

Sumber: Tempo.co/CNN | CORNILA DESYANA

Angka Kebakaran di Jakarta Tertinggi di Indonesia

6:16 AM

Jumlah kebakaran di Jakarta paling tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. "Ada 890 peristiwa selama 2011," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengutip surat Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang disampaikan di Hari Ulang Tahun Pemadam Kebakaran ke-93 di Monumen Nasional, Kamis, 1 Maret 2012.

Dalam suratnya, Gamawan mengatakan kebakaran menyumbang 15 persen dari total bencana di Indonesia. Pada 2011, terjadi sekitar 16.500 kebakaran di 498 kota dan kabupaten. Di Medan kebakaran terjadi sebanyak 163 kali, Surabaya 187 kejadian, Bandung 163 kali, Bekasi 127 kali, Depok 124 kali dan Kota Tangerang 167 kali.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, Paiman Napitupulu, mengatakan penyebab kebakaran 60 persen karena hubungan arus pendek listrik. Padatnya permukiman penduduk yang berhimpitan ikut mempersulit upaya pemadaman api. Selain itu, bahan bangunan yang digunakan penduduk Jakarta banyak yang menggunakan material yang mudah terbakar.

Menyikapi hal ini, Fauzi Bowo menuturkan upaya pemadam kebakaran tidak bisa optimal tanpa dukungan masyarakat. Relawan warga sebaiknya diberi pelatihan oleh Dinas Pemadam Kebakaran mengenai pencegahan dan tindakan pertama jika ada kebakaran. "Pengawasan bahan bangunan juga harus dilakukan." (Sumber: Tempo.co)

169 Preman Jakarta Ditangkap dalam Operasi Kilat Jaya

6:07 AM

Kepolisian Sektor Jakarta Timur menangkap 169 preman dalam Operasi Kilat Jaya di wilayah Jakarta Timur sejak 24 Februari 2012 lalu. Dari jumlah itu, hanya 15 preman yang ditahan. Mereka kini meringkuk di beberapa tahanan kepolisian sektor di Jakarta Timur. Dari operasi ini juga disita dua samurai dan tiga celurit sebagai bukti.

Menurut Kepala Humas Polres Jakarta Timur Komisaris Didik Heryadi, dari 169 yang ditangkap, hanya 15 orang itu yang tercatat melakukan pemerasan, penganiayaan, pencurian, dan pengeroyokan. "Ada yang tertangkap tangan, ada pula laporan dari masyarakat," kata Didik, Kamis, 1 Maret 2012.

Sisanya, 154 preman, dibina oleh polisi selama satu hari. Mereka juga diminta membuat pernyataan untuk tidak menganggu ketertiban masyarakat lagi. Isinya, kata Didik, mereka berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya. “Seperti nongkrong-nongkrong atau ngamen lagi," ujar Didik.

Menurut Didik, di Jakarta Timur tidak ada wilayah yang dominan jumlah premannya. Dalam operasi kali ini, polisi menangkap banyan preman di Terminal Pulo Gadung, Kampung Rambutan, dan Rawamangun. "Paling banyak di lampu merah PGC (Pusat Grosir Cililitan)," katanya.

Dari seluruh polsek di Jakarta Timur, Polres Jakarta Timur menurunkan 300 personel untuk menjaring preman. Operasi digelar tanpa mengenal waktu tertentu. "Dua puluh empat jam," ujarnya.

Menurut Didik, setelah John Kei ditangkap polisi, pihak kepolisian menerima banyak apresiasi dari masyarakat. "Banyak ucapan terima kasih." Preman memang harus diberantas. Operasi akan terus berlangsung sebulan ke depan. Polisi belum mengetahui respons masyarakat terhadap Operasi Kilat Jaya ini. (Sumber: Tempo.co)

Sponsor

 

© Copyright Jakarta Inside 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.