News Update :

Terpopuler

review http://jakarta-inside.blogspot.com on alexa.com

Menjenguk Balaikota di Jakarta yang Bersejarah

Wednesday, February 29, 2012 11:26 PM


Gedung Balaikota Jakarta, Sebuah gedung kuno dan bersejarah yang terletak di Medan Merdeka Selatan no. 8 merupakan bagian penting dari gugus perkantoran Pemerintahan Daerah Ibukota Jakarta karena di sinilah Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta bersama staf berkantor. Sebelum, menempati gedung Balaikota Medan Merdeka Selatan, pusat pemerintahan kota Jakarta mengalami beberapa kali perpindahan tempat. 

Ketika Stad Batavia dibentuk pada tahun 1905, dan kemudian berubah menjadi Gemeente Batavia, kantor pemerintahannya bertempat di Stadhuis, yakni bangunan kuno abad XVIII di Stadhuisplein ( Sekarang Taman Fatahillah dan dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta). Akibatperkembangan kota Batavia yang mengarah ke selatan dan berpusat di Weltevreden (sekarang daerah Gambir, kantor Gemeente Batavia menjadi sangat jauh dari pusat kota).

Oleh karena itu pada tahun 1913 kantor Gemeente Batavia beralih ke Tanah Abang West (sekarang jalan Abdul Muis no.35, Jakarta Pusat). Pada tahun 1919 kantor Gemeente Batavia pindah lagi ke Koningsplein Zuid (sekarang Medan Merdeka Selatan no.9).

Pada masa Jepang, antara tahun 1942 dan 1945, nama Gemeente Batavia di ubah menjadi Djakarta Tokubetsu Shi dan tetap menempati kantor Koningsplein Zui no.9. Yang kemudian diubah menjadi Gambir Selatan setelah Indonesia Merdeka pun kantor pemerintahan kota Jakarta tidak pindah, hanya nama pemerintahan diubah menjadi Pemerintahan Nasional Kota Djakarta dan kantornya disebut Balai Agung Pemerintahan Nasional Kota Djakarta dengan walikota pertama Soewirjo.

Kota Jakarta diduduki Belanda pada agresi tanggal 21 Juli 1947. Pemerintahan NICA menguasai Balai Agung serta pada tanggal 21 November menangkap dan mengusir Soewirjo beserta para pejabat ke luar Jakarta, sehingga Pemerintahan Nasional Kota Jakarta tidak dapat berjalan. Pada tanggal 9 Maret 1948 Belanda membentuk pemerintahan Pre Federal yang menjadikan Jakarta sebagai Ibukota Negara dan berada langsung di bawah Pemerintahan Federal. Nama pemerintahan Kota Jakarta di ubah menjadi Stdgemeente Djakarta. Nama ini digunakan sampai pengakuan kedaulatan Republik Indonesia tanggal 27 Desember 1949 oleh Pemerintah Kerajaan Belanda. Sejak tanggal 31 maret 1950 kota Jakarta berkedudukan sebagai Kotapraja Djakarta dan Soewirjo diangkat kembali sebagai walikota. Pada tahun ini nama Gambir Selatan diubah menjadi Medan Merdeka Selatan.

Pada tahun 1945,pada masa jabatan walikota Sudiro, terjadi pengembangan pertama kantor Pemerintahan Kotapraja Djakarta untuk menampung perluasan kegiatan layanan terhadap masyarakat. Gedung di Merdeka Selatan 8, yang waktu itu menjadi kantor Komisaris Tinggi Kerajaan Belanda untuk Indonesia, digabungkan dengan Balaikota, sedang Pemerintah Kotapraja Djakarta Raja memberikan sebuah gedung di Medan Merdeka Barat sebagai pengganti. Walikota Sudiro menggunakan gedung Medan Merdeka Selatan 8 sebagai kantor bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Rojong.

Pada tahun 1960, yakni pada masa jabatan Sumarno, Kota Jakarta memperoleh kedudukan istimewa menjadi setingkat dengan Daerah Swantantra Tingkat I. Nama Pemerintah Kotapraja Djakarta Raja diubah menjadi Pemerintah daerah Chusus Ibukota (DCI) Djakarta dan kepala pemerintahannya adalah seorang Gubernur. Akibat diberlakukannya Ejaan Yang Disempurnakan pada tahun 1972, nama resmi Pemerintah DCI Djakarta disesuaikan menjadi Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Sebelumnya, berdasar Undang-undang No.120 Tahun 1964, jakarta resmi menjadi ibukota Negara kesatuan Republik Indonesia.

Pada tahun 1969 untuk menyediakan ruang sidang DPRDGR yang memadai dibangun gedung blok C (Balai Agung), sedangkan untuk kebutuhan ruang sekretariat DPRD dan ruang kerja sekretariat Daerah di bangun blok F (4 lantai).

Untuk menampung kegiatan pemerintahan dan layanan semakin banyak dan beragam kepada masyarakat, pada tahun 1972 Pemerintah DKI membongkar gedung no.9 dan membangunnya menjadi sebuah gedung baru berlantai 24. Pembangunan gedung yang kemudian dikenal sebagai Gedung Blok G ini juga dimaksudkan sebagai proyek "belajar" dan percontohan bagi pembangunan gedun-gedung tinggi yang lain, sehingga digunakan sebagai acuan untuk menyususn peraturan mengenai pembangunan gedung-gedung berlantai banyak.
Keseluruhan runtunan pembangunan, mulai dari perencanaan, perancangan serta perhitungan kontruksi dan anti gempa, dilakukan oleh tenaga ahli Indonesia. Pembangunan tahap pertama selesai pada tahun 1974 dan tahap akhir selesai pada tahun 1976. Presiden Soeharo berkenan meresmikan penggunaan gedung baru ini pada tanggal 28 April 1976.

Pada tahun 1972 dilakukan pula perluasan gugus perkantoran Pemerintahan DKI Jakarta ke arah belakang, menghadap ke Jalan Kebon Sirih. Gedung baru yang diperuntukan bagi Dinas Pendapatan Daerah dan Kas Daerah ini kemudian disebut Blok H. Setelah itu berturut-turut dibangun gedung-gedung baru, yakni Blok D (Perkantoran dan Sarana Kantor, seperti Bank dan Pemadam Kebakaran) dan Blok F (Perkantoran dan Sarana Kantor).

Peningkatan kegiatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) hasil Pemilu tahun 1977, baik yang menyangkut hubungan kerja dengan Pemerintah DKI maupun yang menyangkut kesadaran rakyat dalam menyalurkan keinginan dan permasalahan secara konstitusional, memerlukan sebuah gedung yang memadai sebagai sesuatu sarana kelancaran tugas dan kewajiban. 

Oleh karena itu pada tahun 1982 Pemerintahan DKI Jakarta Membangun gedung DPRD DKI yang menghadap ke Jalan Kebon Sirih, kawasan yang semula milik Kedutaan Besar Belanda. Pemilihan tempat ini didasarkan pada pertimbangan bahwa DPRD dan Gubernur Kepala Daerah merupakan satu kesatuan Pemerintah Daerah, sehingga gedung DPRD harus berhubungan langsung dengan gugus perkantoran.
 
Sumber : Foto Koleksi Keluarga Soediro dan Diskominfomas Provinsi DKI Jakarta/ Jakarta.go.idhttp://www.jakarta.go.id/web/news/1990/01/Gedung-Balaikota

Lokasi Bisnis di Jakarta

10:56 PM

No. Kawasan Alamat
 Jakarta Pusat  
 1.
 
 2. SCBD Kuningan Jl. Mega Kuningan
 3. Prof.DR. SatrioJl. Prof.DR. Satrio
 4. Menteng  Jl.HOS Cokroaminoto
 5.Jend Sudirman Jl. Jend. Sudirman
   
  Jakarta Barat 
 1.Glodok Jl. Gajah Mada
 2. Mangga Dua Jl. Mangga Dua
 3. PinangsiaJl. Pinangsia
 4. Puri IndahJl. Puri Indah Raya
 5.Daan Mogot Jl. Daan Mogot
6.  
   
  Jakarta Utara 
1.

2. Kelapa Gading  Jl. Boulevard Raya
 3.Kawasan Berikat Nusantara Jl. Raya Cakung Cilincing
   
   
  Jakarta Timur 
 1. Jakarta Industrial Estate Pulo Gadung Jl. Bekasi Raya
 2. PramukaJl. Pramuka
  Jakarta Selatan 
1. Cilandak Commercial Estate  Cilandak
   
  Kepulauan Seribu 
  Pulau Bidadari Pulau Bidadari

Tarif Angkutan Naik, Rawan Politisasi Jelang Pilgub DKI

10:40 PM

Anggota Komisi B DPRD DKI, Maringan Pangaribuan memperkirakan kenaikan tarif angkutan di DKI  bisa dipolitisir untuk kepentingan PilGub DKI mendatang.

Ia khawatir, jika kenaikan harga BBM seperti yang telah direncanakan benar-benar ditetapkan, maka akan banyak pihak yang akan mempolitisir situasi tersebut. "Dikhawatirkan akan terjadi saling tuding dan saling menjatuhkan dari para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub dan cawagub). Akibatnya, situasi di kota Jakarta menjadi tidak kondusif dan tenang, bahkan dikhawatirkan kondisi politik di DKI akan memanas," ujarnya.

Tak hanya itu, ia pun menyarankan agar Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, Organda DKI dan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) duduk bersama untuk membahas permasalahan ini dan mencari langkah yang terbaik. Selain itu, dituturkan Maringan, perhitungan kenaikan harga suku cadang sebagai imbas kenaikan harga BBM juga harus diperhitungkan dengan matang.

"Kalau bisa, kenaikan tarif angkutan umum ini tidak dilakukan menjelang Pemilugub 2012, tetapi sesudahnya. Jadi situasi DKI juga bisa terkontrol," ujarnya.

Organda DKI sendiri sudah mengusulkan angka kenaikan tarif angkutan antara 20-30 persen jika BBM subsidi jadi naik Rp.1500 per liternya. (Sumber: Republika)

Sopir Mogok, BLU Transjakarta Bilang tidak Tanggung Jawab

9:28 PM

Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, M Akbar mengaku tak tahu menahu mengenai urusan gaji, yang menjadi tuntutan puluhan pramudi Transjakarta Koridor III saat berdemo pada Rabu (29/2) pagi. Menurut Akbar, selama ini yang menggaji para pramudi adalah operator bus. "Kalau untuk Koridor III, itu yang bertanggung jawab adalah operator Trans Batavia. Sementara untuk urusan gaji, itu internal mereka, dan BLU tak terlalu ikut campur," ujar Akbar, Rabu (29/2).

Akbar menuturkan, dalam kontrak yang ada antara BLU Transjakarta dengan Operator Trans Batavia selama ini, pihak BLU Transjakarta memberikan uang kepada Trans Batavia berdasarkan per kilometer waktu tempuh yang berhasil dijalankan pramudi.

Sementara untuk berapa jumlah yang diberikan Trans Batavia kepada pramudi, itu merupakan hubungan langsung antar kedua pihak tersebut. Meski begitu, BLU sudah berencana memanggil pihak Trans Batavia untuk memberikan penjelasan terkait tuntutan puluhan pramudi tadi pagi. "Dalam minggu-minggu ini kita akan panggil mereka," kata Akbar.

Razia, Ratusan Preman Diamankan Polisi

9:25 PM

Polres Jakarta Timur menggelar Operasi Premanisme terkait dengan Operasi Kilat Jaya 2012. Sebanyak 184 orang yang terdiri dari anak punk, anak jalanan, dan preman diamankan pihak kepolisian.

"Operasi digelar selama empat hari kemarin," ujar Kompol Didik Hariyadi, Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Timur kepada republika, rabu (29/2).

Didik mengatakan, dari 184 yang tertangkap, 15 orang diantaranya terpaksa ditahan di Polres Metro Jakarta Timur. Mereka ditahan karena melakukan tindak kekerasan, yakni memeras, menganiaya, dan pencurian. Mereka tertangkap membawa senjata tajam saat dirazia polisi. Kejahatan tersebut berdasarkan hasil dari laporan warga dan penyelidikan intelegensi kepolisian.

Sementara itu 169 orang lain merupakan anak-anak punk dan pengamen jalanan. Mereka diamankan di Polres Metro Jakarta Timur untuk difoto dan diminta sidik jarinya. Didik menyampaikan, hal ini dilakukan untuk mendata anak-anak tersebut. Apabila suatu saat terjadi tindak kejahatan yang dilakukan oleh mereka, polisi sudah memiliki datanya.

Operasi ini dilakukan kurang lebih sekitar 59 titik di Jakarta Timur. Beberapa yang paling penting yakni di terminal-terminal Jakarta Timur, seperti Terminal Pulo Gadung dan Kampung Rambutan. Operasi juga dilakukan dikawasan Duren Sawit, Kalimalang.

Anak-anak punk dan pengamen jalanan diberikan arahan dan binaan di Polres Metro Jakarta Timur. Mereka diberikan arahan untuk tidak mengamen dan berkeliaran dijalan. Sedangkan preman yang ditahan akan diproses secara hukum.(Sumber: Republika).

Tarif Angkutan di DKI Bakal Naik 30 Persen

9:20 PM

Tarif angkutan umum diperkirakan akan mengalami kenaikan 25 hingga 30 persen, menyusul rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), April mendatang. Menurut Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda), Sudirman, perkiraan kenaikan ini sudah diperhitungkan dengan matang dengan menghitung kenaikan suku cadang dan baiaya perawatan.

"Kami sebenarnya tidak setuju rencana tersebut. Dengan naiknya BBM, membeli onderdil untuk mengganti onderdil yang rusak dipastikan akan susah, karena harganya juga pasti naik. Sementara kami tidak bisa menaikkan tarif tinggi-tinggi," ujar Sudirman, Rabu (29/2).

Sebelumnya, Pemerintah Pusat merencanakan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp1.500 per liter dari harga awal sebesar Rp4.500 per liter. Meski Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI belum memutuskan kenaikan harga BBM, dikatakan Sudirman, Organda DKI telah menyusun rencana kenaikan tarif angkutan umum sebesar 25 hingga 30 persen.

 "Jadi saat kenaikan harga BBM benar-benar sudah ditetapkan, maka rencana kenaikan ini sudah bisa diusulkan ke Dinas Perhubungan untuk disampaikan ke Gubernur DKI Jakarta," ujarnya.

Sudirman berpendapat, biasanya, pembahasan mengenai kenaikan harga ini akan memakan waktu satu bulan, sehingga dari sekarang, pihaknya sudah mulai mengambil ancang-ancang untuk menghitung, berapa persen kenaikan tarif yang akan diberlakukan nanti. (Sumber: Republika)

Inilah Penyebab Mogok Sopir Transjakarta

9:15 PM

Puluhan pramudi bus Transjakarta koridor III mogok kerja selama tiga jam. Akibatnya ratusan penumpang terlantar di 17 halte yang dilintasi jalur koridor tersebut.

Pagi tadi mulai pukul 05.00 hingga 08.00 puluhan pramudi Transjakarta melakukan mogok kerja. Mereka menuntut pihak Bus Transjakarta untuk menaikan gaji mereka. Mereka merasa gaji yang mereka dapatkan selama ini tidak sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta.

Salah satu pengemudi Bus Transjakarta, Bustomi (43) mengatakan, para pengemudi baru merasa kecewa atas upah yang mereka dapatkan selama ini. Mereka menuntut agar gaji mereka disetarakan dengan para supir pendahulu mereka. Atau setidaknya sesuai dengan UMP DKI Jakarta. " Kami hanya menerima Rp 1.229.000,- sementara UMP sekarang Rp 1.500.000,- kami menuntut kesetaraan, " ujarnya saat melangsungkan aksi di Pool Transjakarta Rawa Buaya, Rabu (29/2).

Akibat aksi mogok kerja yang dilakukan Bustomi dan rekan-rekannya, ratusan penumpang bus terlantar. Tumpukan penumpang terlihat di setiap halte yang di lalu bus Transjakarta koridor III.

Bustomi menuturkan, para pramudi telah menyampaikan aspirasi mereka pada pihak Transjakarta. Mereka pun menghentikan aksi dan menunggu tanggapan dari pihak Transjakarta. " Sudah bertemu, kami tinggal menunggu saja," ujar dia. (Sumber: Republika)

Pengemudi Transjakarta Mogok, Ratusan Penumpang Sempat Terlantar

9:11 PM

Gara-gara sopir Transjakarta mogok, ratusan penumpang menumpuk dihampir 17 halte yang dilewati bus Transjakarta Koridor III. Ratusan penumpang kecewa dengan aksi yang dilakukan para sopir bus itu.

Ari (23 tahun) salah satu penumpang mengaku kesal karena sudah hampir satu jam menunggu kedatangan bus Transjakarta. Ari sehari-hari biasa menggunakan bus Transjakarta dari rumahnya di daerah Grogol ke tempat ia bekerja di daerah Harmoni. "Kata petugas sih ada yang demo, lama banget busnya nggak datang-datang," ujar Ari pada Republika, Rabu (29/2).

Padahal menurut Ari, tanpa adan aksi mogok saja antrean sudah cukup panjang. Aksi demo yang dilakukan para pramudi kontan memperparah antrean penumpang.

Untung saja aksi tak berlangsung lama. Sekitar pukul 08.00 WIB para pramudi bus Transjakarta kembali beroperasi. Ratusan penumpang yang telah lama menunggu pun merasa mendapat angin segar dengan beroperasinya. (Sumber: Republika)

10.000 Warga Jakarta Bersih-bersih Senayan Bareng Menhut

9:00 PM

Sekitar 10.000 warga Jakarta melakukan aksi bersih-bersih Senayan, Jakarta Pusat, dengan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Ahad (26/2). Bermodalkan plastik sampah berwarna hitam, dan sarung tangan, ribuan warga yang datang dari berbagai daerah di Ibu Kota ini tampak sibuk memungut sampah yang ada di sekitar kawasan Senayan.

Peserta yang menggunakan seragam kaos berwarna putih ini sebelumnya diajak jalan sehat bersama Zulkifli Hasan, mengelilingi Senayan, dengan dua rute berbeda. Di sepanjang jalan yang mereka laluilah aksi bersih-bersih dimulai. Zulkifli Hasan ketika ditemui menuturkan, dirinya sangat mendukung aksi bersih-bersih seperti ini. Menurutnya, dengan kegiatan semacam ini, ada dua manfaat yang bisa didapat peserta. "Badan sehat, lingkungan pun jadi bersih," ujar Zulkifli, Ahad (26/2).

Tak hanya peserta yang rupanya sibuk dalam aksi memungut sampah ini. Zulkifli Hasan, ditemani Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie E Pangestu pun turut aktif mengambil sampah yang terlihat berceceran di jalan yang dilalui saat jalan sehat. Belum cukup mengeluarkan keringat dengan jalan kaki keliling Senayan, peserta pun diajak mengikuti senam erobik yang dipandu instruktur.

"Saya mendukung aksi bersih-bersih seperti ini. Dengan adanya program ini, lingkungan tak hanya jadi sehat, tetapi juga nyaman dan asri," kata Zulkifli. (Sumber: Republika)

Foke Akui Transjakarta Belum Efektif

8:53 PM

Meski jumlah penumpang bus Transjakarta mengalami peningkatan signifikan sejak beroperasi tahun 2004 lalu, moda transportasi favorit warga Jakarta ini ternyata dinilai masih belum efektif. Gubernur DKI Fauzi Bowo menuturkan, masih banyak yang harus dibenahi, dalam operasional bus Transjakarta.

"Kalau dibilang efektif, tentu belum," ujar Fauzi Bowo, Ahad (26/2). Pria yang akrab disapa Foke ini mengatakan, masyarakat yang sudah berpindah menjadi pengguna Transjakarta, tentu akan kembali menggunakan angkutan umum atau bahkan angkutan pribadi, jika efektifitas operasional bus rapid transit (BRT) ini tak ditingkatkan. Menurut Foke, selama ini masih banyak masyarakat yang cenderung merasa belum puas dengan layanan yang diberikan oleh penyelenggara bus Transjakarta.

"Ketidakpuasan bisa terjadi jika transportasi ini misalnya datang terlambat. Itu sebabnya, operasional bus Transjakarta ini harus lebih ditingkatkan," kata Foke. Beberapa hal yang dituturkan Foke sudah diupayakan pihaknya untuk menarik minat pengguna Transjakarta adalah dengan membangun fasilitas park and ride verticle di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan.
"Dengan adanya park n ride verticle Ragunan ini, mereka yang ingin menuju kawasan Jakarta Pusat, dari Jakarta Selatan, dapat memarkirkan kendaraannya di gedung parkir tersebut, dan melanjutkan perjalanan menggunakan bus Transjakarta," kata Foke menambahkan.

Waktu tempuh yang diperlukan masyarakat pun dituturkan Foke dapat lebih singkat, yaitu sekitar 30 menit, dibandingkan dengan menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum lainnya. Meski begitu, menurut Foke, belum banyak masyarakat yang tahu tentang hal ini.
"Nah, program naik bus Transjakarta gratis seperti hari ini tentunya bisa menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk merasakan layanan Transjakarta dan mendapatkan informasi mengenai rute perjalanan yang dimiliki, agar kedepannya jadi tertarik naik bus Transjakarta," ujar Foke. (Sumber: Puhaba)

Event: Jakarta International Java Jazz Festival

8:47 PM

Event tahunan musik jazz terbesar di Indonesia ini akan segera digelar, Jumat 1 Maret besok. Java Jazz adalah festival musik jazz terbesar yang setiap tahunnya diselenggarakan setiap awal bulan Maret di Jakarta, Indonesia sejak tahun 2005. Selain menghadirkan musisi jazz mancanegara maupun dalam negeri, festival ini juga disertai musisi dari genre musik lainnya seperti R&B, soul, dan reggae. Pada ajang tahun 2006 adalah, sejumlah bintang kelas dunia seperti rajanya musik soul, James Brown, sampai grup lawas Earth, Wind & Fire, tampil memukau penonton di Jakarta. Setiap tahunnya, sejumlah musisi kelas dunia tampil mengoyang Jakarta. Mulai dari Eric Benet, Lee Ritenour, Santana, Bob James, Sergio Mendes, Chaka Khan, Lisa Ono dan Jamie Cullum.

Peter F. Gontha adalah orang dibalik kemegahan festival jazz tersebut. Ia banyak terlibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan jazz. Ia termotivasi dan terinspirasi dari visi bahwa orang-orang dari seluruh dunia dapat bekerja bersama dalam damai dan harmoni melalui media musik yang indah, ia melihat musik sebagai satu-satunya bahasa internasional, memotong semua hambatan dan membuka hati dan pikiran di mana pun terdengar. Tahun ini, Java Jazz yang kembali digelar di JI EXPO Kemayoran, Jakarta pada 2-4 Maret 2012 akan menghadirkan banyak musisi internasional juga. Yang paling dikenal oleh publik di Jakarta tentunya Stevie Wonder. Selain itu, penyanyi R&B Erykah Badu juga ikut meramaikan perhelatan akbar ini. Para musisi jazz lainnya yang langganan tampil adalah Phil Perry, Sheila E presents the E Family, Robert Randolph, Bobby McFerrin, Mama's Gun, dan Dave Koz.
Tak hanya musisi jazz internasional, sederet musisi jazz Indonesia pun siap unjuk gigi di konser tersebut. Mulai dari musisi yang mengusung musik jazz  di antaranya Berry Likumahua, Andre Harihandoyo and Sonic People, Andien, Trio Lestari yang beranggotakan Glen Fredly, Sandhy Sondoro, Tompi, hingga band yang dikenal kental dengan musik pop, Kla Project.

Untuk menonton Java Jazz selama tiga hari beruntun, panitia menjual tiket Rp 1,6 juta. Tapi panitia juga menjual tiket terusan untuk satu hari dan dua hari. Harga tiket tersebut berbeda dari harga tiket untuk kategori special show yang diisi Stevie Wonder, Erykah Badu, Herbie Hancock, Pat Metheny, dan Al Jarreau and George Duke. Khusus untuk Stevie Wonder, harga tiket yang diberikan sebesar Rp 1.925.000. (Sumber: Republika)

Sponsor

 

© Copyright Jakarta Inside 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.