News Update :

Terpopuler

review http://jakarta-inside.blogspot.com on alexa.com

Kasus Bunuh Diri Kian Marak di Jakarta

Sunday, March 4, 2012 3:13 PM


Kasus bunuh diri di wilayah Jabodetabek terbilang amat tinggi. Sepanjang 2011, tercatat telah tejadi 142 kasus bunuh diri di Jakarta. 

''Terbanyak adalah bunuh diri dengan cara gantung diri sebanyak 82 kasus,'' ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Ahad (4/3).

Menurut Rikwanto, jika dibanding dengan tahun 2010, pada 2011 terjadi penurunan. ''Pada 2010 angkanya cukup tinggi, sebanyak 177 kasus, dan tertinggi dengan cara gantung diri sebanyak 101 kasus,'' terangnya.

Tiga kasus bunuh diri dalam seminggu terakhir ini yakni terjadi pada seorang auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Dedek Purwana Cahya (38) yang loncat dari lantai 12 gedung tempatnya bekerja, diduga kuat, Dedek stres lalu bunuh diri, Selasa (28/2) lalu.

Lalu kasus bunuh diri terjadi pada Sugandi alias Andi (27) ditemukan tewas gantung diri dengan menggunakan tali tambang, di rumahnya di Jalan Cipinang Cempedak, RT 2 RW 3, Jatinegara Jakarta Timur, juga pada Selasa (28/2) lalu.

Dua hari kemudian, pada Kamis (1/3), seorang siswa SMP 141 Mampang, Jakarta Selatan, Rio Septiadi (15), ditemukan tewas gantung diri menggunakan tali nilon di jendela kamar mandi rumahnya. Jumat (2/3), Polsek Pasar Minggu Jakarta Selatan menerima laporan kasus bunuh diri seorang putra tokoh. Iskandar Naro ditemukan tewas tergantung di kamarnya.

''Banyaknya kasus bunuh diri dengan berbagai modus diduga kuat akibat stres dan tekanan hidup yang begitu kuat,'' ujar Rikwanto. ''Keinginan tidak tercapai, tidak mampu menyelesaikan masalah akhirnya memilih bunuh diri untuk melepaskan semua beban dan masalah. Ini Sebuah pilihan yang tidak tepat,'' tuturnya.

Sementara itu, menurut psikolog forensik, Kasandra Putranto, kasus bunuh diri yang sering terjadi di masyarakat bukan karena pergeseran nilai-nilai moral. Dalam beberapa kasus, bunuh diri disebabkan rendahnya kesehatan jiwa di masyarakat. 

''Pilihan bunuh diri terjadi lebih kepada kondisi ketidaksehatan jiwa masyarakat yang saat ini mencapai angka yang meningkat setiap tahunnya,'' jelas Kasandra. (Republika)

Polusi Berisiko Akibatkan Pikun

2:32 PM


Jangan anggap remeh polusi udara. Dari hasil penelitian terungkap, polusi udara bisa mempengaruhi penurunan daya pikir kita. Belum lagi muncul pula risiko terkena serangan jantung.

"Penemuan paling penting dalam penelitian kami adalah, perempuan yang terpapar pada lingkungan dengan tingkat partikel yang lebih tinggi dalam jangka waktu lama, mengalami penurunan dalam indeks kemampuan daya pikir mereka dalam masa empat tahun ketika kami mengamati merek,'' ujar Jennifer Weuve dari Rush Institute of Healthy Aging di Chicago, AS.

Mereka melakukan penelitian terhadap sejumlah perempuan yang tinggal di kawasan tertentu. Secara khusus, ia membandingkan kandungan partikel polutan udara tertentu dengan perubahan dalam indeks kemampuan berpikir dalam jangka waktu beberapa tahun.

Dan, hasilnya ada kaitan antara kualitas udara yang memburuk dan kehilangan kemampuan pikiran.
Lantas, bagaimana caranya polusi dapat menyebabkan hilangnya kemampuan dan fungsi mental atau pikiran?
Weuve mengatakan bahwa partiel-partikel di udara tersebut bisa saja masuk ke dalam otak secara langsung. Ukurannya sangat kecil – 10 mikron, seperseribu milimeter - dan mereka dapat menyerang daya tahan tubuh normal serta mencapai otak baik melalui paru-paru atau liang sinus di kepala. 

"Beberapa penelitian menemukan, partikel-partikel ini – setidaknya sebagian – bisa sungguh-sungguh masuk ke otak di mana mereka menyebabkan peradangan dan bahkan dapat menyebabkan perubahan miskroskopis yang merupakan gejala penyakit Alzheimer," paparnya lagi. 

Polusi udara juga disebutkan terkait dengan penyakit jantung. Sebagai contoh, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal yang sama, yaitu "Archives of Internal Medicine," menemukan bahwa risiko serangan jantung lebih tinggi ketika lebih banyak terdapat partikel polutan di udara. Partikel halus ini kebanyakan berasal dari knalpot kendaraan. 

Penelitian dalam Jurnal Asosiasi Medis Amerika (JAMA) menggabungkan hasil dari 34 penelitian dan menemukan hubungan secara statistik yang signifikan antara risiko serangan jantung dan sejumlah besar polutan udara, kecuali ozon. (Sumber: Republika)

Tips Agar Wanita Tetap Langsing Pasca Melahirkan

2:26 PM


Merupakan hal yang wajar jika terjadi kenaikan berat badan yang tak terkendali setelah kehamilan. Tentunya semua Ibu  ingin mengembalikan bentuk tubuh idealnya seperti saat masih gadis dan menjadi beautifull Mom.
Semua butuh proses Anda, dan tentunya kesabaran dan perjuangan tanpa mengurangi gizi dan nutrisi untuk si kecil. Hati-hati! Salah program dan langkah pelangsingan tubuh, Anda dapat membahayakan diri dan si kecil. Jangan terbuai dengan obat-obat pelangsing instan.
Kesuksesan program pelangsingan ini tidak hanya sampai pada Anda mendapat kembali tubuh ideal, tapi tentunya sukses dalam ksesehatan dan menyusui. Diet dapat Anda lakukan saat bayi berusia 6 bulan.

Berikut berapa tips sederhana yang bisa membantu Anda:

  1. - Berikan ASI dengan teratur pada si kecil karena hal ini dapat mempercepat proses penyusutan rahim, ditambah lagi jika Anda bersedia memberikan ASI saat malam hari.

  2. - Mengurus si kecil sendiri, jangan langsung diberikan kepada baby sitter.

  3. - Mengatur kembali pola makan Anda, Makan 3x sehari dan tepat waktu.

  4. - Lakukan senam ringan dengan melakukan gerakan menaikkan kedua kaki perlahan-lahan setinggi 45 derajat, tahan hingga hitungan ke-3 dan rebahkan perlahan-lahan. Lakukan gerakan ini selama 10 menit sebanyak 3x sehari. Gerakan ini akan mengencangkan kembali otot perut dan rahim Anda.

  5. - Olahraga teratur lari ritmik, 15 detik lari 15 detik jalan, lakukan selama 20 menit sehari. Kalori yang dibakar jauh lebih banyak dibanding dengan kita berlari selama 30 menit.

Suka Berlama-lama Depan Komputer? Ini Tips Agar Tidak Membahayakan Anda

2:17 PM

Berlama-lama di depan komputer atau laptop sembari berselancar di dunia maya memang asyik. Tidak terasa sudah berjam-jam kita melakukan itu. Namun, tahukah Anda bahwa berlama-lama di depan komputer bisa membahayakan untuk kesehatan? Berikut ulasan tentang itu dikutip dari Republika:

Menurut dr Zubairi Djoerban, ahli penyakit dalam dan guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dari sisi medis, duduk berjam-jam di depan komputer bisa menimbulkan efek yang kurang baik. 

Padahal, mata manusia harus beristirahat apabila selama kurang lebih dua jam telah digunakan untuk melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi penuh seperti membaca, mengetik, dan menggambar. Jika tidak, mata akan berkunang-kunang, mengakibatkan keluhan sakit kepala atau pusing, dan mengurangi kemampuan untuk memfokuskan perhatian. Selain itu, kata Zubairi, jarak mata dengan komputer sebaiknya minimal 30 sentimeter untuk mengurangi ketegangan pada otot mata (akomodasi). 

Fungsi tangan yang sangat berperan ketika seseorang berada di depan komputer terutama otot pergelangan tangan dan jari juga harus diperhatikan. Jika terasa lelah, jangan segan untuk berhenti sebentar dan beristirahat.

Posisi duduk yang baik di depan komputer adalah duduk dengan punggung yang lurus dan bahu yang tegak. Gerakan-gerakan ringan seperti berdiri sebentar kemudian meluruskan tangan ke atas dan memutar pinggang ke kiri dan ke kanan dapat membantu otot-otot tubuh untuk rileks dan mencegah kram atau pegal-pegal. Tidak sulit, bukan? (Sumber: Republika)

Peneliti Amerika Akui Puasa Senin-Kamis Menyehatkan

2:00 PM


Berpuasa boleh dibilang sudah lama diketahui sangat baik untuk kesehatan. Tapi, sekarang manfaat berpuasa untuk kesehatan makin terbukti secara ilmiah. Bahkan para peneliti menyarankan bahwa ada baiknya mulai kembali berpuasa karena terbukti puasa dua hari dalam satu pekan sangat bermanfaat untuk kesehatan hormon dan perubahan metabolisme.


Saat ini ada bukti kuat bahwa berpuasa dua hari sangat baik. Puasa yang dimaksud di sini adalah mengonsumsi makanan hanya sekitar 500-800 kalori. Bandingkan dengan asupan harian sekitar 2.000 kalori untuk perempuan dan 2.500 kalori untuk pria.

Asupan itu bisa menurunkan tingkat pertumbuhan hormon yang terkait dengan kanker dan diabetes. Tak ketinggalan juga, mengurangi kolesterol buruk LDL dan lemak dalam darah. Sedangkan radikal bebas juga menurun. Dari hasil penelitian ini juga terbukti bahwa tingkat peradangan dapat berkurang. Bahkan, disebutkan pula berpuasa dapat melindungi otak. Maka, risiko penyakit degeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson pun bisa dikurangi.

''Menurunkan secara drastis asupan makanan memicu proses protektif di otak,'' ujar Profesor Mark Mattson, kepala bagian saraf di US National Institute on Ageing. ''Ini sama dengan mendapatkan efek tambahan ketika olahraga,'' ujarnya.

Kesimpulan itu diperoleh dari hasil penelitian terhadap sekelompok perempuan yang mengalami obesitas dan kelebihan berat badan yang menjalani diet 1.500 kalori sedangkan kelompok lain hanya 500 kalori selama dua hari. Ternyata, hasilnya menggembirakan. Kedua kelompok memang mengalami penurunanb erat badan. Namun, kelompok yang berpuasa (asupan 500 kalori) ternyata mengalami kemajuan yang lebih pesat. Menurut peneliti, mereka mengalami peningkatan sensitivitas insulin. Ini berarti mereka punya kendali tingkat gula darah yang lebih baik. (Sumber: Republika)

Olahraga Bisa Membuat Pikiran Makin Tajam

12:59 PM


Olahraga membuat tubuh kita bugar, semua orang sudah tahu. Namun ternyata, olahraga teratur juga bisa mempertajam pikiran.

Penelitian dari University of South Carolina, menemukan bahwa dengan olahraga, treadmill misalnya, bisa memberikan doorngan untuk memperkuat sel-sel di otak.

Ketua tim penelitinya, Dr Mark Davis, mengatakan treadmill membantu meningkatkan energi otak untuk bekerja lebih cepat dan lebih efisien. "Bukti itu menumpuk cepat sehingga latihan membuat otak lebih muda," katanya seperti dilansir dari dailymail, Sabtu, (3/3).

Dalam jangka pendek, berlari teratur selama 30 menit setiap hari, bisa mengurangi kelelahan mental dan mempertajam pemikiran anda di antara sesi olahraga. Bahkan, bisa menyembuhkan penyakit otak seperti Alzheimer.

Kesimpulan ini didapat, dari penelitian yang dilakukan pada sekelompok tikus. Setengah dari tikus tersebut, diatur untuk berlari pada treadmill kecil selama setengah jam sehari, sementara separuh lainnya dibiarkan tanpa olahraga di kandang mereka.

Dr Davis mengatakan meskipun merupakan penelitian hewan, itu wajar untuk menganggap proses yang sama terjadi dalam otak manusia. Penelitian ini juga telah diterbitkan dalam The Journal of Applied Physiology.(Sumber: Republika)

Jakarta in A View: Live, Work, Party – That's Why We Love Jakarta

12:48 PM


Sure, Jakarta has problems. But once you see the bright side of the city, it’s hard to leave. And even if you want to get out, the town, somehow, keeps finding a way to pull you back in. Taken from a biggest English version media in Indonesia, here are our five picks for things that keep us coming back for more:

You can live anywhere. Literally.

You can live large in Jakarta, or small, if that’s your taste. 

Newcomers and young professionals who refuse to deal with heavy traffic frequently choose kost rental rooms (refurbished, with bathroom), low-cost rental homes or high-rise apartments, all in or near the heart of the Sudirman Central Business District.

Jakarta’s ever-horrendous traffic congestion has contributed to a burst in property development, especially for 
apartments, as people are desperate to live close to the workplace. As proof, look at the Pakubuwono View in Kebayoran Lama, South Jakarta (see photo). 

The city is a gold mine.

Jakarta is where 80 percent of the nation’s money is circulating, meaning there are jobs aplenty — if you know where to look.

As multinational companies have expanded into Southeast Asia by opening representative offices here, the job market in Jakarta has become robust.

“Based on our database, local companies in the telecommunications and oil and gas sectors are those that employ the most expatriates,” Miranti Puspa Kemala, a senior human resources consultant, said. 

Miranti said her firm has recruited several foreigners for positions in the representative offices of multinationals in Jakarta. 

Aside from big business, Jakarta, as the nation’s economic and industrial center, remains a magnet, drawing people from across the country, also accelerating the capital’s frenetic pace of urbanization.

According to Jakarta’s Civil Registration Agency, about 50,000 people from other provinces come to Jakarta after every Idul Fitri. In 2010, 60,000 people flooded the capital after the holiday. 

The city is a melting pot.

You can be sure that those who live in Jakarta will never be bored. As a melting pot of peoples, there are conflicts, of course, but the city’s cultural offerings are diverse and expanding.

The city hosts a bevy of film festivals, for example, attracts global rock stars for concerts, puts on a fashion week and has almost four dozen museums to choose from. 

The cultural cavalcade can also be seen outside and on the streets of Jakarta, such as during Chinese New Year, where Barongsai lion-dancers were a common site (see photo).

Services that make life easier.

Life can be hard in Jakarta, but at the same time, the city also offers privileges that are irresistible, such as delivery services that some in Manhattan — or Medan — might find unimaginable. 

Take, for example, Jakarta’s taxi belanja, or shopping taxis, where people hire others to do their grocery shopping. The city also offers ‘taxijeks’, a portmanteau of taxi and ojek, which provides motorcycle taxi services at metered rates.

There is also go-jek, providing motorcycle taxi couriers that deliver goods, lunch boxes and will even wait in line to buy your concert tickets. There are even breast-milk courier services for working moms to shuttle food home to their newborns.

And after dark ... 

Jakarta provides the best night life a person could ask for: From the 7-Elevens that offer all-night outdoor seating and a cheap place to enjoy a Bintang (despite signs to the contrary) to nightclubs with sexy dancers and visiting European DJs.

Nightclubs in South Jakarta tend to be more glamorous and less seedy than those in West Jakarta and North Jakarta, where drugs and prostitution are as much a part of the decor as the drinks. Please see Moammar Emka’s Jakarta Undercover for a lurid narrative of the city’s demimonde. 

According to the Entertainment, Tourism and Recreation Association (PPRHU), Jakarta is home to more than 1,129 nightlife businesses, including nightclubs, discos, massage parlors, saunas, arcades and bars that employed a staggering 670,000 people in 2011.

The industry in Jakarta has grown 15 percent a year in recent years, with revenues estimated to top Rp 1.8 trillion (US$200 million) in 2010, according to the association. — (Taken from: Jakarta Post).

Tips Aman Wisata di Negara Asing

7:51 AM


Seorang teman pernah bercerita pengalamannya saat hampir dipukuli orang mabuk di Rusia. "Tiba-tiba saja laki-laki ini datang dan mengarahkan tinjunya ke saya. Saya bisa mencium bau alkohol. Saya hanya bisa lari dan orang itu mengejar saya. Untung saat lari, saya bertemu polisi," tutur Vian (30) menceritakan pengalamannya saat pelesir ke Rusia.

Ya, berwisata ke luar negeri apalagi ke negara yang memang asing bagi kita, semaju apa pun negara tersebut, wisatawan tetap harus waspada. Walaupun catatan kriminalitas negara tersebut rendah, bukan berarti bahaya kejahatan tak mengancam. Berikut ini tips berwisata dengan aman di luar negeri.

Ketahui tingkat kriminalitas. Lakukan riset dan kenali area-area mana di negara tersebut yang merupakan kawasan dengan tingkat kriminalitas tinggi atau berbahaya bagi turis untuk masuk daerah tersebut. Kawasan seperti ini biasanya selalu ada di negara mana pun. Meski negara tersebut tergolong negara maju.

Pelajari daerah tujuan wisata. Ketahui kejahatan apa yang biasanya terjadi di negara tersebut. Hindari pula gang-gang gelap dan kawasan kumuh. Namun ingat, di beberapa negara seperti di Eropa, kriminalitas seringkali terjadi bukan karena alasan ekonomi, melainkan karena pengaruh alkohol.

Simpan nomor darurat. Simpan nomor kepolisian setempat maupun KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) yang ada di negara tersebut. Jika Anda berencana untuk melancong dalam waktu yang lama di negara tersebut, tak ada salahnya Anda melakukan lapor diri ke KBRI setempat. Ketahui pula siapa orang di kedutaan yang bisa Anda hubungi jika terjadi sesuatu. Bekali juga dengan kemampuan berbahasa negara setempat, walaupun hanya sebatas kata-kata dasar.

Lain padang, lain belalang. Kenali kebiasaan dan budaya setempat. Setiap daerah pasti memiliki kebiasaan yang berbeda-beda. Misalnya saja, seperti turis asal negara-negara barat saat berwisata di Indonesia, sebagian besar tidak tahu bahwa tidak sopan jika kita menyerahkan benda menggunakan tangan kiri. Contoh lain adalah ancungan jempol yang berarti "OK" memiliki makna yang tidak sopan di Yunani. Tentu Anda tidak ingin membuat keributan hanya karena hal sepele, bukan?

Pikirkan pakaian yang ingin Anda kenakan. Walau udara panas, bukan berarti Anda langsung mengenakan celana super pendek dan kaus tanpa lengan. Kenali dulu apakah daerah tersebut dapat menerima seseorang menggunakan pakaian yang minim. Juga, hindari menggunakan pakaian yang terlalu terlihat mewah apabila Anda sekadar jalan-jalan di luar.

Jaga agar penampilan Anda tidak mencolok, seperti mengenakan perhiasan mahal. Apalagi jika Anda pergi sendiri atau dalam rombongan berjumlah kecil, tak perlu menenteng-nenteng kamera yang seakan menunjukkan bahwa Anda turis. Keluarkan kamera saat Anda benar-benar ingin memfoto sesuatu.

Jangan terlalu ramah. Sebagai orang Indonesia, merupakan hal wajar jika bersikap ramah bahkan kepada orang asing sekali pun. Namun, di negara-negara barat, keramahan ini bisa disalahartikan. Apalagi bagi pelancong perempuan. Bisa-bisa Anda dianggap sedang "mengundang" si orang asing ini. Jika ada yang berusaha mengajak Anda berbicara, mengobrolah dengan sopan dan tak perlu membeberkan identitas Anda seperti tempat Anda menginap.

Pencar dokumen penting dan uang. Jangan menaruh kartu kredit, uang, kartu identitas, dan paspor di tempat yang sama. Pencarlah barang-barang tersebut. Uang pun dibagi-bagi, antara dompet dan tas. Juga letakkan uang di tempat tersembunyi, seperti di sepatu. Hal ini untuk menghindari situasi Anda dirampok, maka Anda masih memiliki persediaan uang tunai. Jangan lupa untuk memfotokopi paspor maupun simpan scan paspor di email.

Naik transportasi umum. Anda perlu mengetahui taksi yang dapat dipercaya di masing-masing negara. Minta rekomendasi dari pihak hotel. Kalau perlu, biarkan pihak hotel yang mencarikan taksi untuk Anda dan catatlah nomor taksi dan nama supirnya. Jika naik bus, pilih tempat duduk dekat sopir bus. Sementara kereta api, pilihlah gerbong yang ramai. (Sumber: KOMPAS.COM)                           

Sponsor

 

© Copyright Jakarta Inside 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.