Jangan anggap remeh polusi udara. Dari hasil penelitian terungkap, polusi udara bisa mempengaruhi penurunan daya pikir kita. Belum lagi muncul pula risiko terkena serangan jantung.
"Penemuan paling penting dalam penelitian kami adalah, perempuan yang terpapar pada lingkungan dengan tingkat partikel yang lebih tinggi dalam jangka waktu lama, mengalami penurunan dalam indeks kemampuan daya pikir mereka dalam masa empat tahun ketika kami mengamati merek,'' ujar Jennifer Weuve dari Rush Institute of Healthy Aging di Chicago, AS.
Mereka melakukan penelitian terhadap sejumlah perempuan yang tinggal di kawasan tertentu. Secara khusus, ia membandingkan kandungan partikel polutan udara tertentu dengan perubahan dalam indeks kemampuan berpikir dalam jangka waktu beberapa tahun.
Dan, hasilnya ada kaitan antara kualitas udara yang memburuk dan kehilangan kemampuan pikiran.
Lantas, bagaimana caranya polusi dapat menyebabkan hilangnya kemampuan dan fungsi mental atau pikiran?
Weuve mengatakan bahwa partiel-partikel di udara tersebut bisa saja masuk ke dalam otak secara langsung. Ukurannya sangat kecil – 10 mikron, seperseribu milimeter - dan mereka dapat menyerang daya tahan tubuh normal serta mencapai otak baik melalui paru-paru atau liang sinus di kepala.
"Beberapa penelitian menemukan, partikel-partikel ini – setidaknya sebagian – bisa sungguh-sungguh masuk ke otak di mana mereka menyebabkan peradangan dan bahkan dapat menyebabkan perubahan miskroskopis yang merupakan gejala penyakit Alzheimer," paparnya lagi.
Polusi udara juga disebutkan terkait dengan penyakit jantung. Sebagai contoh, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal yang sama, yaitu "Archives of Internal Medicine," menemukan bahwa risiko serangan jantung lebih tinggi ketika lebih banyak terdapat partikel polutan di udara. Partikel halus ini kebanyakan berasal dari knalpot kendaraan.
Penelitian dalam Jurnal Asosiasi Medis Amerika (JAMA) menggabungkan hasil dari 34 penelitian dan menemukan hubungan secara statistik yang signifikan antara risiko serangan jantung dan sejumlah besar polutan udara, kecuali ozon. (Sumber: Republika)
0 comments:
Post a Comment