News Update :
Home » , , , » Ratna Sarumpaet: DPR Korupsi Lebih Tidak Sopan dari Rok Mini

Ratna Sarumpaet: DPR Korupsi Lebih Tidak Sopan dari Rok Mini

Tuesday, March 6, 2012 9:49 AM


Aktivis Perempuan, Ratna Sarumpaet menilai rencana DPR untuk membuat rancangan peraturan tentang penampilan anggota dewan dan staf ahli DPR merupakan sebuah ide yang tak berguna. Hal ini karena menurutnya tak ada relevansi antara penilaian kinerja dengan pakaian yang digunakan.

Selain itu, wanita kelahiran Tapanuli ini pun mengatakan merubah citra DPR tidak dengan cara demikian. "Kita ini rakyat lagi muak melihat DPR, rakyat lagi sedih karena uangnya di korup oleh DPR, menganggap DPR enggak ada gunanya. Mau telanjang bulat mau pakai pakaian yang penting kerja yang benar dan tidak korupsi, itu lebih prinsip," ujar Ratna, Senin (5/3/2012).

"Image DPR akan berubah baik kalau mereka (anggota DPR) kerja yang baik dan benar, membuat rakyat sejahtera, bukan urusin baju, tapi bagaimana memakmurkan rakyat. Urusan penampilan enggak penting. Yang penting kinerja diperbaiki," tutur Ratna.

Ratna emosi menanggapi ide tersebut lantaran masih banyak persoalan di negeri ini yang masih carut marut dan membutuhkan peran DPR dan Pemerintah. "Jemput itu TKI yang mau dibunuhi di Arab Saudi sana," katanya.

"Kerja itu bukan urusan pakaian yang sopan dan tidak sopan. Emang DPR sopan? mereka membuat rakyat miskin aja itu enggak sopan. Ketika mereka korupsi itu jauh tidak sopan daripada rok mini itu," ketusnya.

Seperti diketahui, DPR berencana membuat Rancangan peraturan tentang penampilan anggota dewan dan para stafnya. Salah satunya adalah pelanrangan menggunakan rok mini dan pakaian seksi lainnya. Hal itu mendapat dukungan dari Wakil Ketua DPR dari fraksi PDIP, Pramono Anung.

Menurutnya, peraturan ini penting untuk memulihkan citra DPR. Bagi Pramono, pakaian sebagai pejabat lembaga negara dan staf anggota dewan harus mencerminkan kesopanan dalam berpenampilan.

Sementara, anggota Komisi II DPR Nurul Arifin menilai peraturan DPR yang menyangkut larangan untuk memakai rok mini dan pakaian seksi kurang substantif. Menurut Nurul, DPR tidak seharusnya sibuk mengurus urusan seperti itu. "DPR tidak perlu ngurusin rok mini-lah. Urus yang lebih substantif. Saya sendiri selama ini melihat mereka gayanya normal-normal saja kok," ujarnya mengakhiri. (Diolah dari: Okezone)
YOU MIGHT ALSO LIKE

0 comments:

Post a Comment

 

© Copyright Jakarta Inside 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.